Pratama, Yohanes Dicka and Ony, Johan Gunady (2020) Analisis Cluster UMKM Barbershop di Kota Palembang. Saintek: Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Industri, 4 (2). ISSN 2597-8586
Text
Yohanes Dicka P.pdf Download (722kB) |
Abstract
Di Kota Palembang industri Barbershop tumbuh sangat pesat. Barbershop yang ada di Kota Palembang merupakan salah satu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sektor jasa. Saat ini belum ada data yang jelas mengenai perkembangan usaha barbershop. Namun jelas sangat disadari bertumbuhnya usaha ini akan berdampak positif bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kota Palembang. Sebagai usaha yang masih tergolong sabagai UMKM, barbershop dihadapkan pada berbagai tantangan. Dari manajemen pengelolaan yang minim sampai pada akses permodalan. Penelitian mengenai jenis usaha ini masih belum banyak, sehingga data-data mengenai tantangan dan hambatan juga belum tersedia. Dari beberapa data, ada beberapa barbershop yang cukup terkenal di Kota Palembang, yaitu Big Daddy’s Barbershop dan F1 Barbershop. Kedua barbershop ini cukup ramai didatangi pelanggan setiap harinya. Walaupun begitu ada beberapa barbershop di Kota Palembang yang harus gulung tikat. Secara umum usaha barbershop ini mengalami peningkatan yang tinggi setiap tahunnya. Dengan semakin tingginya minat dan gaya hidup masyarakat Palembang, usaha ini memiliki potensi yang cukup besar. Yang dilakukan dalam penelitian ini adalah memetakan UMKM barbershop berdasarkan tingkat daya saing. Daya saing merupakan salah satu tolak ukur keberlanjutan suatu usaha. Dengan daya saing yang tinggi, maka suatu usaha dapat memberikan pelayanan sesuai dengan harapan pelanggan. Hasil pemetaan UMKM berdasarkan daya saing ini dapat digunakan sebagai dasar kebijakan atau strategi pengembangan usaha. Untuk mencapai tujuan penelelitian tersebut, maka dalam penelitian ini melalui tiga tahapan. Tahap pertaman adalah pengukuran daya saing. Indikator daya saing yang digunakan adalah profit dan juga jumlah pelayanan. Tahap kedua adalah pemetaan. Metode pemetaan yang digunakan adalah K-Means. Metode ini digunakan karena sederhana dan peneliti dapat menentukan jumlah klaster yang diinginkan. Dalam penelitian ini nantinya akan dibuat dua klaster. Pertimbangan yang diambil adalah usaha barbershop ini jika dilihat tidak terlalu tinggi heterogenitas antara satu usaha dengan usaha yang lain, sehingga jika terlalu banyak klaster yang terbentuk akan menjadi tidak efektif. Tahap terakhir yang dilakukan adalah analisis setiap klaster. Dari hasil pengolahan data diperole dua kluster yaitu kluster TOP dan kluster biasa. Kluster TOP merupakan kumpulan barbershop yang memiliki tingkat daya saing baik, sedangkan kluster biasa adalah barbershop yang memiliki daya saing rendah.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | Q Science > Q Science (General) |
Divisions: | Book > Faculty of Science and Technology |
Depositing User: | Yohanes Dicka Pratama |
Date Deposited: | 09 Dec 2024 10:34 |
Last Modified: | 09 Dec 2024 10:34 |
URI: | http://eprints.ukmc.ac.id/id/eprint/4778 |
Actions (login required)
View Item |