PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DARAH PUASA DAN TIDAK PUASA PADA MAHASISWA/I PRODI D.IV ANALIS KESEHATAN

Sebayang, Rosnita and Amelia, Desti (2020) PERBEDAAN KADAR ASAM URAT DARAH PUASA DAN TIDAK PUASA PADA MAHASISWA/I PRODI D.IV ANALIS KESEHATAN. Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana, 3 (2). pp. 299-305. ISSN 2615-6563

	Text Cover.pdf Download (1MB)
	Text Artikel Jurnal Rosnita Sebayang dan Desti Amelia.pdf Download (278kB)

Abstract

Pada beberapa laboratorium pemeriksaaan kadar asam urat darah dilakukan dengan tidak berpuasa. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2013, pemeriksaan kadar asam urat wajib berpuasa pada malam hari selama10 – 12 jam sebelum diambil darah. Beberapa penelitian menyatakan bahwa didapatkan kadar asam urat lebih tinggi pada keadaan tidak berpuasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya perbedaan asam urat darah puasa dan tidak puasa.Penelitian ini dilakukan pada 34 orangmahasiswa DIV. Analis Kesehatan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusidengan jenis penelitian one grup pretest posttest.Subjek diberi dua perlakuan, berpuasa 10 – 12 jam dan tidak berpuasa, lalu darah vena diambil, kemudian serum diperiksa menggunakan Biosystem A15 dengan metode uricase/peroxidase. Dari 34 subjek yang puasa selama 10 – 12 jam didapatkanrata- rata kadar asam urat darah sebesar 5,4 mg/dL. Kadar asam urat dari kelompok tidak puasa rata-rata 7,1 mg/dL, dimana pada keadaan tidak puasa kadar asam urat lebih tinggi. Hasil uji hipotesis dengan uji Paired t-test tingkat kepercayaan 95 % diperoleh nilai probabilitas sig (2- tailed) 0,000< 0,005, Ho diterima artinyaterdapat perbedaan antara kadar asam urat darah puasadan tidak puasa. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaaan kadar asam urat puasa dan kadar asam urat tidak puasa. Persiapan pasien untuk pemeriksaan asam urat darah sebaiknya dengan berpuasa selama 10 – 12 jam karena semakin banyak asupan makanan terutama kaya purin, akan semakin tinggi kadar asam urat didalam darah.

Actions (login required)

View Item