Mulyati, Meylinda (2016) Analisa Tekno Ekonomi Briket Arang Dari Sampah Daun Kering. Project Report. UKMC, Palembang. (Unpublished)
Text (Hasil Penelitian Dosen Internal)
BAB1.5.pdf - Published Version Download (443kB) |
|
Text (Hasil Penelitian Dosen Internal)
Bab2.pdf - Published Version Restricted to Registered users only Download (330kB) |
Abstract
Kebutuhan energi di dunia hingga saat ini cenderung bergantung pada bahan bakar fosil. Pengembangan energi alternatif masih kurang mendapat perhatian, sementara Indonesia memiliki potensi untuk melakukan pengembangan energi alternatif khususnya dari biomassa. Salah satunya adalah pemanfaatan sampah daun yang dapat dilakukan adalah dengan pembuatan briket. Briket sampah daun sebagai alternatif bahan bakar dapat menjadi solusi ditengah krisis energi. Secara ekonomi bahwa pembuatan briket dari sampah daun ini bisa menjadi bisnis yang sangat menjanjikan. Pembuatan briket sampah daun kering ini dapat dilakukan dengan teknik mulai yang paling sederhana. Maka perlu dilakukan analisa tekno ekonomi briket arang dari sampah daun kering ini. Penelitian ini dilakukan dengan mengunakan dua jenis perekat briket yaitu tepung tapioka dan sagu dengan persentase berat 30% dari berat arang sampah daun kering. Kemudian akan dilakukan uji kualitas terhadap kedua perekat ini dengan melakukan Uji Kadar Air, Uji Kadar Abu, uji kadar karbon dan Uji Kadar Kalor. Kemudian dilakukan perbandingan Mutu Briket Berdasakan SNI Parameter no.1/6235/2000 sebagai bagian dari aspek teknis. Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah menghitung biaya serta harga jual briket dari sampah daun kering dengan menggunakan perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP, Break Even Point (BEP) dan Payback Period (PP). Kemudian dilakukan perbandingan nilai ekonomi briket arang sampah daun kering ini dengan minyak tanah dan gas LPG sebagai aspek ekonomi. Hasil penelitian ini adalah perekat briket yang terbaik adalah tepung tapioka karena menghasilkan nilai kadar air yaitu 25%, kadar abu 13,85%, kadar karbon 61,15% dan nilai kalor 7100,23 kalori. Sedangkan untuk pengujian perekat sagu adalah kadar air yaitu 23,08%, kadar abu 10,5%, kadar karbon 69,41% dan nilai kalor 6325,66 kalori. Jika dibandingkan dengan perbandingan mutu briket SNI no.1/6235/200, hanya kadar karbon yang belum memenuhi untuk kedua jenis perekat tersebut. Adapun hasil perhitungan harga pokok produksi, untuk memproduksi briket dengan kapasitas 15.000 kg briket per tahun adalah Rp 42.312.600,00 dengan harga pokok produksi Rp 2.820,00/kg dan harga jual yang dapat ditawarkan kepada konsumen sebesar Rp 4.300/Kg. Pada perhitungan ekonomi ini juga diperoleh nilai BEP (kg) yaitu 15.008,75 kg dan BEP dalam rupiah yaitu Rp 42.324.675,00. Sedangkan Payback period nya adalah selama 90 hari.
Item Type: | Monograph (Project Report) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kebutuhan energi, energi alternatif, Briket sampah daun, Analisa Tekno Ekonomi. |
Subjects: | T Technology > TP Chemical technology |
Divisions: | Research Report > Industrial Engineering Study Program |
Depositing User: | Meylinda Mulyati |
Date Deposited: | 18 Oct 2016 04:49 |
Last Modified: | 02 May 2019 01:26 |
URI: | http://eprints.ukmc.ac.id/id/eprint/130 |
Actions (login required)
View Item |